BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam
persaingan di segala bidang.salah satunya adalah persaingan bisnis yang sangat
ketat yang mengakibatkan perubahan perilaqku konsumen didalam mengambil
keputusan untuk membeli suatu produk.Mengingat perkembangan tekhnologi yang
semakin dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar
tidak kalah bersaing.melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin
dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi penjualan, dengan
demikian setiap perusahaan harus memahami perilaku konsumen pada pasar
sasaranya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang
berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada
perilaku konsumenya.
Kondisi yang selalu berubah mengakibatkan para pemasok mengalami
kesulitan dalam membentuk dan menciptakan pelanggan yang loyal, perubahan dari
kondisi ini juga mengakibatkan terjadinya pergeseran dari perekonomian.Dalam
meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan
persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi
selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah.Seiring dengan
perkembanganya jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transportasi
membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama dibidang sepeda motor,
yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak orang selain harganya terjangkau dan
mudah perawatanya.Persaingan yang semaikin ketat terjadi didalam dunia otomotif
khususnya produk sepeda motor karena produk ini merupakan alat transportasi
darat yang paling dominan dimilki dan dibutuhkan oleh masyarakat.memang tidak
mudah menjadi yang terbaik selain harus menyediakan kualitas terbaik juga ada
faktor pola perilaku konsumen yang tidak mudah ditebak apalahi di indonesia
yang terdiri dari banyak pulau, sehingga memilki ragam pola perilaku yang berbeda
pula.
Perilaku konsumen merupakan tindakan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa.termasuk
proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikitu tindakan-tindakan
tersebut, dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa pemahaman terhadap
perilaku konsumen bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi cukup sulit dan
kompleks, khususnya disebabkan oleh banyaknya variabel yang mempengaruhi dan
variabel-variabel tersebut saling berinteraksi.meskipun demikian, bila hal
tersebut dapat dilakukan, maka perusahaan yang bersangkutan akan dapat meraih
keuntungan yang jauh lebih besar daripada pesaingnya, karena dengan dipahaminya
perilaku konsumen, perusahaan dapat memberikan keputusan secara lebih baik
kepada konsumen.
Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak
yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembelianya.Umumnya ada lima macam
peranan yang dapat dilakukan seseorangada kalanya kelima peranan ini dipegang
oleh satu orang.namun, seringkali peranan tersebut dilakukan oleh beberapa
orang.pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka
memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen.kelima peran tersebut
adalah, pemrakarsa, pemberi pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli, dan
pemakai.
Perialku konsumen lain yang mesti dicatat adalah masalah pengambilan keputusan
dalam pembelian.pengambilan keputusan dalam motor bebek diwarnai oleh
pertimbangan yang rasional yang sangat bertumpu pada function benefit.sisi
ekonomis menjadi pertimbangan utama sebagai pembentuk loyalitas.Reseller market
sangat menetukan loyalitas ini mereka dapat mengabaikan kenyamanan demi nilai
konsumen.
Persaingan yang sangat ketat juga dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang ada
dalam industri sepeda motor di indonesia yang menurut Asosiasi Industri Sepeda
Motor Indonesia (AISI), saat ini terdapat 77 perusahaan assembling, manufaktur
dan importir sepeda motor di indonesia yang tercatat di Departemen
Perindustrian dan perdagangan.dari jumlah tersebut 6 diantaranya anggota AISI
yaitu Honda, Yamaha, Suxuki, Kawasaki, Kymco dan piaggio, serta 71 perusahaan
lainya diluar keanggotaan AISI dilihat dari banyaknya perusahaan yang berada
dalam industri sepeda motor yang menawarkan hasil produksinya dalam keunggulan
masing-masing menunjukan bahwa persaingan pada industri sepeda motor saat ini
sangatlah ketat.Dyonisius Beti (2009) menyatakan bahwa pertumbuhan pasar sepeda
motor akan lebih panjang mengingat populasi sepeda motor dibanding jumlah
penduduk relatif kecil.kalau di Thailandb1:4 artinya 4 orang per 1 motor, di
Jakarta rasionya belum mencapai 1:5 bahkan untuk rata-rata wilayah indonesia
baru mencapai 1:7,8.selain itu tingkat PDB indonesia yang relatif rendah
menunjukan indikasi sepeda motor masih menjadi sarana transportasi yan dapat
dijangkau dibanding mobil.grafik penjualan sepeda motor di indonesia menujukan
bahwa sepeda motor honda mengalami penurunan penjualan secara bertahap yang dapat
meruntuhkan dominasi sepeda motor honda sebagai market leader.hal ini dapat
terlihat dalam periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2007, pada kurun waktu 3
tahun tersebut penjualan sepeda motor berangsur-angsur menurun.pada tahun 2006
penjualan sepeda motor Honda mengalami penurunan sebesar 308.022 unit
dibandingkan dengan tahun 2005.pada tahun berikutnya, yaitu tahun 2007,
penjualan sepeda motor Honda juga mengalami penurunan sebesar 199.153 unit
dibandingkan dengan tahun 2006 dan mengalami peningkatan penjualan sebesar
733.561 unit ditahun 2008 yang sedikit memberikan nafas lega bagi manajemen
speda motor honda.sedangkan disatu sisi, perusahaan kompetitor utama Honda
yaitu Yamaha sedang mengalami tren peningkatan penjualan jika hal ini dibiarkan
terjadi, maka semakin lama dominasi honda akan runtuh dan digantikan oleh
produk yamaha.
Selain
itu dalam kurun waktu delapan bulan pada tahun 2009 Honda mampu mencatakan
penjualan sebanyak 1.698.558 unit dengan market share 45,68%.angka itu lebih
besar 0,39% dari penjualan yamaha yang selam ini menjadi rival utamanya.dalam
periode tersebut PT.Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) yang merupakan Agen
tunggal pemegang merek (ATPM) Yamaha di Indonesia hanya mampu menjual sebanyak
1.683.778 unit atau sekitar 45,29%.meskipun begitu, selisih penjualan antara
Honda dan Yamaha terbilang sangat tipis, sehingga Yamaha setiap saat dapat
merebut pangsa pasar yang selama ini dimilki oleh honda.Dari Besarnya pengaruh
yang diberikan oleh suatu merek yang sudah dianggap sebagai aset perusahaan
maka PT Astra Honda Motor selaku ATPM Honda menginginkan speda motor Honda
tetap menjadi market leader.salah satu indikator bahwa merek suatu produk
sukses dan dikenal luas oleh masyarakat adalah masuk didalam jajaran kategori
peringkat merek nasional.survei peringkat merek biasanaya dilakukan perusahaan
ternyata masih menjadikan survei sebagai salah satu indikator bahwa merek
mereka sukses dipasaran.Honda sampai saat ini memang masih menjadi raja dipasar
sepeda motor.kendati posisisnya masih teratas dan volume penjualan terus
menungkat, dari sisi persaingan honda terus tertekan dengan pesaingnya, bahkan
rentang penguasaan pasar honda dengan pesaingnya, terutama Yamaha, semakin
mengecil.untuk menghadapi persaingan tersebut produk honda selalu menciptakan
penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan jaman dan keinginan
dari masyrakat agar produksinya tetap laku dipasaran.Semakin majunya
perekonomian dan tekhnologi berkembang pula strategi yang harus dijalankan
perusahan khususnya dibidang pemasaran.untuk itu perusahaan perlu memahami atau
mempelajari perilaku konsumen dalam hubungnya dengan pembelian yang dilakukan
oleh konsumen tersebut.dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu
mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal
dengan perilaku konsumen.sehubungan dengan keberadaan konsumen dan beraneka
ragam perilakunya maka produsen harus benar-benar tanggap untuk melakukan
pengamatan terhadap apa yang menjadi keinginanaya.jadi pada dasarnya pengusaha
mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan memuaskan konsumen melalui produk yang
dutawarkan.faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu internal
dan eksternal.
Disamping
motivasi mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian akan
dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan.konsumen akan
dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan konsumen akan
menampakan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan
diambil dalam membeli suatu produk.selain persepsi akan muncul pola sikap
seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap
objek yang dinilai.
Perlu
bagi Honda untuk menyadari bahwa selisih penjualan antara honda dan yamaha
sangat tipis, sehingga yamaha setiap saat dapat merebut pangsa pasar yang selam
ini dimilki honda.persaingan produk sepeda motor semakin ketat.perusahaan
berlomba-lomba memperluas pangsa pasarnya, mencoba menarik pelanggan dengan
cara mempengaruhi sikap konsumen agar bersedia membeli produk-produk
mereka.ketika suatu perusahaan mengalami penurunan pangsa pasar.akan terjadi
penurunan laba yang didapat akibat berkurangnya konsumen yang memakai produk
mereka.disadari atau tidak perusahaan yang mampu menguasai pasar adalah
perusahaan yang akan mendapatkan keuntungan lebih banyak.
Berdasarka pemaparan teori dan data tentang penurunan penjualan sepada motor
Honda dan meningkatnya persaingan untuk merebut konsumen maka penelitian ini
mengambil judul " Analisis Pengaruh Motivasi konsumen, Persepsi
Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (
Studi pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Semarang)".
1.2 Rumusan
Masalah dan Tujuan
Masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah adanya penurunan
penjualan sepeda motor Honda dalam kurun waktu 2005-2008.Pemasaran penjualan
ini menunjukan adanya penurunan keputusan pembelian konsumen pada produk sepeda
motor Honda.Honda yang sampai tahun 2008 dapat memimpin pangsa pasar industri
sepeda motor di indonesia mendapat persaingan yang ketat oleh para
kompetitornya.bahkan rentang penguasaan pasar sepeda motor Honda dengan
pesaingnya, terutama Yamaha, semakin mengecil penurunan penjualan sepeda motor
honda yang secara bertahap ini dapat meruntuhkan dominasi honda sebagai market
leader.
Menganalisis
motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen yang diduga
berpengaruh terhadap keputusan pembelian menjadi sangat penting untuk
meningkatkan penjualan sepeda motor Honda.Motivasi yang mendasari seseorang
untuk melakukan keputusan pembelian akan dipengaruhi juga oleh persepsinya
terhadap apa yang diinginkan serta sikap seseorang dalam menilai suatu objek
yang akan diminati dan untuk dimilki.dari rumusan masalah diatas akan
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berkut:
1. Apa pengaruh motivasi konsumen
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda?
2. Apa pengaruh persepsi kualitas
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda?
3. Apa pengaruh sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda?
1.2.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh
motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.
2. Untuk menganalisis pengaruh
persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.
3. Untuk menganalisis pengaruh
sikap konsumen terhdadap keputusan pembelian sepda motor Honda.
1.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan telaah pustaka yang telah diuraikan, maka sebuah model untuk
penelitian ini dijabarkan bahwa model variabel independen diantaranya adalah
motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen serta satu variabel
dependen yaitu keputusan pembelian.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
Seseorang
dalam kehidupanya akan dipacu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginanya
berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan tersebut berupa barang primer maupun
barang sekunder.mengingat semakin berkembangnya daerah permukiman yang jauh
dari pusat kota semakin dibutuhkan sarana transportasi yang cukup efektif dan
keluarga.Saat ini kebutuhan transportasi pribadi jenis roda dua khususnya
sepeda motor sudah menjadi kebutuhan masyarakat umum.kebutuham masyarakat
tersebut diungkap oleh pengusaha sebagai peluang untuk mngembangkan minerja
bisnisnya dengan melakukan pengamtan perilaku konsumen, kinerja bisnisnya akan
tercapai dengan baik apabila unit pemasaran bekerja dengan maksimal dalam usaha
memperoleh konsumen yang potensial.
2.1.1
Pemasaran
Pemasaran
adalah semua kegiatan usaha yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya
pemindahan pemilikan barang atau jasa dan untuk menyelenggarakan distribusu
fidiknya sejak dari produsen awal sampai konsumen akhir.terdapat falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemasaran kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.konsep pemasaran
bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.
2.1.1.1 Perilaku
Konsumen
Perilaku
Konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan
tersebut.maka dalam kehidupan sehari-hari keputusan pembelian yang dilakukan
oleh konsumen didasarkan pada pertimbangan yang berbeda-beda satu dengan yang
lainya.
Sementara itu perilaku konsumen dapat dipengaruhi
melalui pemasaran yang terampil karena hali ini dapat membangkitkan motivasi
maupun perilaku apabila hal tersebut didukung dengan produk atau jasa didesain
semenarik mungkin dan sedemikian rupa guna memenuhi kebutuhan
pelanggan.Terdapat Tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu:
1. Konsumen Secra Individual
Pilihan untuk membeli suatu produk
atau jasa dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada
pada diri konsumen.seperti persepsi, karakteristik kepribadian akan
mempengaruhi pilihan individu terhadap berbagai alternatif merek yang tersedia.
2. Lingkungan yang memepengaruhi
konsumen
Pilihan konsumen terhadap merek
dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya.ketika konsumen membeli merek
suatu produk, mungkin disdari oleh banyak pertimbangan seperti meniru teman
ataupun anggota keluarga lainya yang telah membeli terlebih dahulu.jadi
interaksi sosial turut mempengaruhi pada pilihan merek produk yang dibeli.
3.Strategi Pemasaran
Pemasar berusaha mempengaruhi
konsumen dengan menggunakan stimulus-stimulus pemasaran agar konsumen bersedia
memilih merek produk yang ditawarkan.
Berdasarkan ketiga poin yang disebutkan diatas, perusahaan
hendaknya dapat segera menganalisis tanggapan konsumen setelah mereka membuat
suatu keputusan dari tiga faktor yang mempengaruhi.konsumen akan bereaksi melakukan
pembelian berulang atau mengehentikanya jika merasa tidak puas, dan peran
strategi pemasaran dalam hal ini berperan penting sebagai ujung tombak dalam
mempengaruhi keputusan konsumen.
2.1.1.2 Motivasi
Konsumen
Motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan keinginan tersebut guna mencapai
tujuan.dalam bidang pemasaran motivasi pembelian adalah
pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan
pembelian.motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan
emosional.Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada
kenyataan-kenyataan yang ditunjukan oleh produk kepada konsumen dan merupakan
atribut produk yang fungsional serta objektif keadaanya misalnya kualitas
produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan barang tersebut
dapat diterima.Sedangkan motivasi emosional adalah dalam pembelian berkaitan
dengan perasaan, kesenanagn yang dapat ditangkap oleh pancaindra misalnya
dengan memilki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial.Peranan
merek untuk menjadikan pembeli menunjukan status ekonominya dan pada umumnya
bersifat subjektif dan simbolik.pada saat seseorang akan mengambil keputusan
untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi
tersebut.
2.1.2 Teori Konsumen
Menurut Kotler (2005) ada 6 macam
teori motivasi yaitu:
1. Teori Isi ( Content Theory)
Teori ini berkaitan
dengan beberapa nama, seperti moslow, Mcgregor,Herszberg,Atkinson.teori ini
menekankan arti pentingnya pemahaman faktor yang ada didalam konsumen yang
menimbulkan tingkah laku tertentu.kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam
menerapkan teori ini adalah:
a. Kebutuhan konsumen sangat
bervariasi
b. Perwujudan kebutuhan adalah
tindakan juga sangat bervariasi antara satu konsumen dengan konsumen
yang lainya.
c. Para konsumen tidak selalu
konsisten dengan tindakanya, karena dorongan suatu kebutuhan.
2. Teori Proses (Process Theory)
Teori ini menekankan
bagaimana dengan tujuan apa setisp konsumen hanyalah sebagai salah satu elemen
dalam suatu proses,, tentang bagaimana konsumen ini bertingkah laku.dasar dari
teori ini adalah mengenai motivasi adanya pengharapan, yaitu apa yang dipercaya
oleh konsumen dan apa yang diperoleh dari pelakunya.
3.Teori Penguatan (reinforcement
Theory)
Teori menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan datang dalam siklius periode belajar.menurut teori ini konsumen bertingkah laku tertentu karena telah belajar.bahwa perilaku tertentu akan menghasilkan hasil yang tidak meyenangkan dan konsumen akan menguasai perilaku yang akan menguasai konsekuiensi yang menyenanagkan.
Teori menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan datang dalam siklius periode belajar.menurut teori ini konsumen bertingkah laku tertentu karena telah belajar.bahwa perilaku tertentu akan menghasilkan hasil yang tidak meyenangkan dan konsumen akan menguasai perilaku yang akan menguasai konsekuiensi yang menyenanagkan.
4. Teori Motivasi Freud
Teori menjelaskan hal
terbesar yang membentuk perilaku konsumen adalah segi psikologinya.yang
dimaksud adalah konsumen yang tidak mengerti akan motivasinya sendiri dalam
melakukan suatu pembelian.ketika konsumen melakukan penilaian tingkat mengenai
restoran-restoran yang ada didaerahnya, faktor-faktor lokasi harga, suasana,
rasa, keanekaragama menu akan mempengaruhi emosi konsumen dimana hal ini
mendukung terjadinya proses pembelian.
5. Teori Motivasi Herzberg
Teori ini menjelaskan
dua faktor teori motivasi yaitu teori motivasi yang terdiri dari faktor yang
memuaskan konsumen dan teori yang terdiri dari faktor yang berakibat
ketidakpuasan konsumen.
6. Teori Motivasi Abraham Maslow
Teori maslow dianggap
juga sebagai teori hirarki disebutkan darimana kebutuhan manusia dapat disususn
secara hierarki.kebutuhan paling atas menjadi motivator utama jika kebutuhan
tingkat bawah semua sudah terpenuhi.
Dari teori
hierarki kebutughan tersebut, oleh maslow dikembangkan atas dasar tiga asumsi
pokok, yaitu:
a. Manusia adalah makhluk yang
selalu berkeinginan dan keinginanya tidak selalu terpenuhi.
b. Kebutuhan yang sudah terpenuhi,
tidak akan menjadi pendorong lagi.
c. Kebutuhan manusia tersususn
menurut hierarki tingkat pentingnya kebutuhan.
2.1.2.1 Hubungan Motivasi
Konsumen dengan Keputusan Pembelian
Motivasi yang ada pada seseorang
akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran
kepuasan.jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal
yang dapat disimpulkan.tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu didorong
oleh sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang
kita sebut motivasi.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000) " Motivation can be
described as the driving force wthin individualis that impels them to
action".artinya motivasi adalah kekuatan pendorong dalam diri seseorang
yang memaksanya untuk melakukan suatu tindakan.
Dalam motivasi terdapat hubungan saling berkaitan dengan
faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi.faktor-faktor tersebut membangun
atau mempengaruhi motivasi pembeli untuk melakukan suatu tindakan.motivasi
seseorang sangat berhubungan erat dengan perilakunya yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi.selanjutnya
faktor-faktorvtersebut beperan sangat besar pula dalam melatarbelakangi dan
menetukan motivasi untuk melakukan keputusan pembelian.
2.1.2.2 Persepsi Kualitas
Disamping motivasi mendasari
seseorang untuk melakukan keputusan pembelian akan dipengaruhi juga oleh
persepsinya terhadap apa yang diinginkan.persepsi terhadap kualitas sapat
didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas
dapatdidefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas
atau keunggulan dari sesuatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa
yang diharapkan oleh pelanggan.
Persepsi kualitas meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan
bagaimana suatu merek dipersepsikan sehingga dengan diketahuinya persepsi
pelanggan terhadap kualitas dari merek yang dimilki maka perusahaan dapat
menentukan langkah-langkah apa yang dapat diambil guna memperkuat persepsi
pelanggan terhadap merek yang dimilki oleh perusahaan tersebut.persepsi kalitas
dipengaruhi oleh dua dimensi, yaitu dalam bentukm kualitas produk dan kualitas
jasa.persepsi terhadap kualitas yang positif dapat dibangun melalui upaya
identifikasi dimensi kualitas yang dianggap penting oleh pelanggan, dan
membangun persepsi terhadap kualitas pada dimensi penting merek tersebut, jika
suatu produk mempunyai persepsi kualitas yang jelek maka akan berpengaruh
terhadap merek dari produk tersebut juga akan menjadi jelek.ini berarti bahwa
semakin tinggi yang dirasakan oleh konsumen, maka akan semakin tinggi pula
kesediaan konsumen tersebut untuk akhirnya membeli.Untuk kelas produk tertentu
dimensi penting dapat dilihat langsung oleh pelanggan melalui penilaian
kualitas secara keseluruhan misalnya banyaknya busa yang dihasilkan sabun mandi
menandakan kemampuan membersihkan anggota badan yang efektif.disamping itu juga
persepsi kualitas mempunyai atribut penting yang dapat diaplikasikan dalam
berbagai hal. seperti :
a. Kulaitas aktual dan objektif
Perluasan ke suatu bagian dari
produk atau jasa memberikan pelayanan yang lebih baik.
b. Kualitas isi produk
Karakteristik dan kuantitas unsur,
bagian atau pelayanan yang disertakan.
c. Kualitas proses manufaktur
Kesesuaian dengan spesifikasi hasil
akhir yang tanpa cacat.
Sedemikian pentingnya peran persepsi terhadap kualitas bagi suatu merek
sehingga upaya membangun perceived quality yang kuat perli memperoleh perhatian
serius agar perusahaan dapat merebut dan menaklukan pasar disetiap
kategori.membangun persepsi terhadap kualitas harus diikuti dengan peningkatan
kualitas yang nyata dari prodiksinya karena akan sis-sia meyakinkan pelanggan
bahwa kualitas merek produknya adalah tinggi bilamana kenyataan menunjukan
kebalikanya.berikut dalah berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam membangun
persepsi terhadap kualitas.
a. Komitmen terhadap kualitas
b. Budaya kualitas
c. Informasi masukan dari pelanggan
d. Sasaran standar yang jelas
e. Kembangkan karyawan yang
berinisiatif.
sebuah perusahaan hendaknya ikut
meperhatikan bagaimana konsumen mempersepsikan atas produk-produk yang
dikeluarkan karena dengan diketahuinya persepsi tersebut maka badan usaha dapat
menentukan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memeperkuat persepsi
pelangganya terhadap merek yang dimilki badan usaha tersebut.
Konsumen akan menampakan perilakunya
setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam
membeli suatu produk.kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang
membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan
rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan
lengkap tentang dunianya.
Dalam persepsi banyak menggunakan
panca indera untuk menangkap rangsangan dari objek-objek yang ada disekitar
lingkungan.suatu stimulus, sebagai masukan untuk panca indera atau sensory
reception.fungsi dari sensory receptor adalah untuk melihat, mendengarkan
mencium aroma merasakan dan menyentuh.selama ini teori persepsi manusia
didominasi oleh dua asumsi yang diajukan yakni:
a. Proses pembentukan kesan dianggap
bersifat mekanis dan cenderung mencerminkan sifat manusia yang memberi
stimulus.
b. Proses tersebut di bawah dominasi
perasaan atau evaluasi dan bukan oleh pikiran atau kognisi.
Persepsi tidak hanya tergantung pada
sifat-sifat rangsangan fisik, tapi juga pada pengalaman dan sikap sekarang dari
individu.pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatanya dimasa lampau atau
dapat pula dipelajari, sebab dengan nelajar seseorang akan dapat memperoleh
pengalaman.hasil dari pengalaman yang berbeda beda akan membentuk suatu
pandangan yang berbeda sehingga menciptakan proses pengamatan dalam perilaku
pembelian yang berbeda pula.
Makin sedikit pengalaman dalam
perilaku pembelian makin terbatas pula luasan interprestasinya bahwa persepsi
terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponenya
serta komunikasi yang ditunjukan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang
mencerminkan produk melalui latar kata-kata, gambar, dan simbolis melalui
stimulus lain yang diasosiasikan dengan produk.
2.1.3
Proses Pembentukan Persepsi
Proses
pembentukan persepsi diawali dari penerimaan sensation, absolute, threshold,
dan differential threshold.Sensational merupakan rangsangan langsung dari
organ-organ yang mempunyai sensor untuk menanggapi rangsangan rangsangan
sederhana tersebut.Absolute Thershold merupakan tingkatan yang paling rendah
diamana seseorang dapat mengalami sensai tersebut.Differential thershold
merupakan perbedaan kecil yang dapat dideteksi oleh dua rangsangan yang sanagt
mirip.
2.3.1.1
Hubungan persepsi kualitas dengan keputusan Pembelian
Persepsi
terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa dapat menentukan
nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung kepada
keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek.persepsi
kualitas yang baik akan mendorong keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas
terhadap produk tersebut.selanjutnya mengingat persepsi konsumen dapat
diramalkan maka jika persepsi kualitasnya negatif, produk tidak akan disukai
dan tidak akan bertahan lama dipasar.sebalkinya jika percaya kualitas pelanggan
positif maka produk akan disukai.Persepsi merupakan realitas yang dinyatakan
oleh konsumen dalam membuat keputusan.
Lebih lanjut dalam penelitianya, Vranesevic
(2003) memasukan salah satu variabel yaitu persepsi terhadap kualitas dalam
proses pembelian dimanaalternatif yang ada dimana konsumen akan pertama kali
mempersepsikan merek sebagai tanda kualitasnya.hasil akhir penelitianya
menunjukan hal yang sama bahwa persepsi atas kualitas menjadi faktor dominan
dalam pemilihan merek impilkasinya ditunjukan dalam fakta dimana terjadi
probabilitas penungkatan melalui tingkat pembelian serta kekuatan didalam
persaingan.
2.1.4
Sikap Konsumen
Selain
persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu objek yang akan
diminati dan untuk dimiliki.sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan
memungkinkan seseorang untuk mresepon dengan cara yang menguntungkan atau tidak
terhadap objek yang dimulai.sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian
evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa.sikap adalah
evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek
atau isu.definisi diatas mengandung makna bahwa sikap adalah mempelajari
kecendrungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disengani ataupun
tidak disenangi secdara konsisten.
2.1.4.1 Komponen
sikap
Struktur
sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu:
1. Komponen kognitif merupakan
representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap.
2. Komponen Afektif merupakan
perasaan yang menyangkut aspek emosional aspek emosional inilah yang biasanya
berakhir paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling
bertahan terhadap pengaruh-pengaruh.
3. Komponen Konatif merupakan aspek
kecendrungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimilki seseorang.
2.1.4.2 Ciri-ciri
Sikap
Ciri-ciri sikap adalah:
1.Sikap bukan dibawa sejak lahir
melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan
dengan objeknya.
2.Sikap dapat berubah-ubah karena itu
sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang-orang apabila
terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempengaruhi sikap
pada orang itu.
3.Sikap tidak berdiri sendiri,
tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek.
4.Objek sikap itu merupakan suatu
hal tertentu tetapi dapat juga mrupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
5.Sikap mempunyai segi-segi motivasi
dan segi=segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan
pengetahuan yang dimiki seseorang.
2.1.4.3 Fungsi Sikap
Sikap mempunyai empat fungsi :
1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi ini mengarahkan manusia
menuju objek yang menyenangkan atau menjauhi objek yang tidak menyenangkan.
2. Fungsi Pertahanan Diri
Sikap dibentuk melindungi ego atau
citra diri terhadap ancaman serta membantu untuk memenuhi suatu fungsi dalam
mempertahankan diri.
3. Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap ini mengekspresikan
nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk menerjemahkan nilai-nilai tersebut
ke dalam sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah ditampakan.
4. Fungsi Pengetahuan
Manusia membutuhkan suatu dunia yang
mempengaruhi susunan teratur rapi, oleh karena itu mereka mencari konsistensi,
stabilitas, definisi dan pemahaman dari suatu kebutuhan yang selanjutnya
berkembanglah sikap ke arah pencarian pengetahuan.
2.1.4.4 Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi
sikap keluarga terhadap objek sikap adalah:
1. Pengalaman Pribadi
Untuk dapat menjadi dasar
pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat.
2. Pengaruh orang lain yang dianggap
penting
Pada umumnya individu cenderung
untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang
dianggap penting.
3. Pengaruh Kebudayaan
Tanpa disadari kebudayaan telah
menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah.
4. Media Masa
Dalam pemberitaan surat kabar maupun
radio atau media komunikasi lainya, berita yang seharusnya faktual disampaikan
secara objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya.
5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga
Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga
pendidikan dan lembaga agam sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah
mengherankan jika kalau pada giliranya konsep tersebut mempengaruhi sikap.
6. Faktor Emosional
Kadang kal, suatu bentuk sikap
merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam
penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahana ego.
2.1.4.5 Model Sikap
a.Model Tiga Komponen
sikap terdiri atas tiga komponen :
kognitif, afektif dan konatif.
b.Model Sikap Multiatribut Fishbein
Dalam model menjelaskan bahwa sikap
konsumen terhadap suatu objek sikap sangat ditentukan oleh sikap kpnsumen
terhadap atribut-atribut yang dievaluasi.
Model sikap terhadap objek secara
khusus cocok untuk pengukuran sikap terhadap suatu produk atau merek tertentu
menurut model ini sikap konsumen didefinisikan sebagai suatu fungsi dari
penampilan dan evaluasi terhadap sejumlah keyakinan.Para konsumen akan memilki
sikap yang baik terhadap suatu produk atau merek tertentu, jika menilai
tingkatan atribut yang dimilkinya positif dan cukup memuaskan dan sebaliknya
akan memilki sikap yang tidak baik terhadap produk atau merek tertentu, jika
mereka merasakan bahwa atribut-atribut yang diinginkan tidak memuaskan atau
terlalu banyak atribut yang negatif.
2.1.4.6 Hubungan Sikap
Konsumen dengan Keputusan Pembelian
Didalam Sikap ada tiga komponen
yaitu:
1.Cognitive Component kepercayaan
konsumen dan pengetahuan tentang objek yang dimaksud objek adalah atribut
produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka
keseluruhan komponen kognirif akan mendukung sikap secara keseluruhan.
2.Affective Component emosional yang
merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu objek, apakah objek tersebut
diinginkan atau disukai.
3.Behavioral Component,
merefleksikan kecendrungan dan perilaku aktual terhadap suatu objek yang mana
komponen ini menunjukan kecendrungan melakukan suatu tindakan.
ada dua faktor yang mempengaruhi
maksud pembelian dan keputusan pembelian.faktor pertama adalah sikap orang
lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang
akan tergantung pada dua hal: yaitu intensitas sikap negatif orang lain
tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk
menuruti keinginan orang lain tersebut.sikap konsumen berpengaruh terhadap
keputusan pembelian sepeda motor honda di kota Semarang.
2.1.5 Keputusan
Pembelian
Proses pengambilan keputusan pada
dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses tersebut tidak sama dilaksanakan
oleh para konsumen.berdasarkan tujuan pembelian konsumen dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok yaitu konsumen akhir atau individual dan konsumen
organisasional atau konsumen industrtial.konsumen akhir terdiri atas individu
dan rumah tangga uang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk
dikonsumsi.sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai
industri, pedagang dan lembaga non-profit, tujuan pembelianya adalah untuk
keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Proses pengambilan keputusan terdiri dari lima tahap yaitu
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, paska pembelian.keputusan pembelian menunjuk arti keputusan
pembelian menunjuk arti kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan
pembelian.konsumen melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai
kesimpulanya.kualitas setiap kegiatan membentuk totalitas kesimpulan terbaik
sesuai kebutuhan dan keinginanya, keadaanya terbaik penting didorong berbagai
upaya organisasi sebagai keadaan dasar yang melandasi.
2.1.5.1 Konsep Keputusan
Pembelian
Pelanggan dalam memutuskan pembelian
suatu produk ada dua kepentingan utama yang diperhatikanya yaitu:
1. Kepentingan pada ketersediaan dan
kegunaan suatu produk.konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk, jika
produk yang ditawarkan tersebut dan bermanfaat baginya.
2. Keputusan pada hubungan dari
produk atau jasa, konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk jika
produk tersebut mempunyai hubungan dengan yang diinginkan konsumen.
Keputusan pembelian yang dilakukan
oleh konsumen melalui beberapa tahap yaitu : tahap pengenalan kebutuhan, tahap
pencarian informasi, tahap evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan tahap
terakhir tahap perilaku setelah pembelian.
2.1.5.2 Peranan-peranan dalam
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Dalam keputusan membeli barang
konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak yeng terlibat dalam proses
pertukaran atau pembeliannya.Umumnya ada lima macam peranan yang dapat
dilakukan seseorang.ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu
orang.pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka
memuaskan kebutuhan kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen.kelima peran
tersebut meliputi, pemrakarsa, pemberi pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli
dan pemakai.
2.2
Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian tedahulu yang
menjadi rujukan penelitian ini antara lain penelitian Vranesevic (2003) yang
menganalisis pengaruh merek suatu produk di dalam penjualan yang memfokuskan
pada produk-produk makanan.penelitian ini memasukan tiga unsur variabel bebas
sebagai pendukung penelitian yaitu: karakteristik fisik, persepsi terhadap
kualitas, dan merek pioneer.berdasarkan metode analisis yang dipakai, didapat
hasil akhir penelitian ini yang menyimpilkan bahwa konsumen tidak secara khusus
menilai produk didasrkan melalui karakter fisiknya dalam proses pengambilan
keputusan pembelian memilih alternatif.konsumen akan pertama kali
mempersepsikan merek berdasarkan kalitas yang ada atau disini disimpulkan
persepsi terhadap kualitas menjadi faktor yang sangat berpengaruh dipenelitian
ini.
Dewi Urip Wahyuni (2008) yang menganalisis pengaruh motivasi
persepsi dan sikap konsumen terhdap keputusan pembelian sepeda motor Honda di
kawasan Surabaya Barat.Berdasarkan metode analisis yang dipakai bahwa ternyata
secara bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh
secara bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian hal ini ditandai oleh adanya T
hitung lebuh besar 730,302>2,427 Sig.=0,000 lebih kecil dari dengan a=0,05
seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Amstrong (2003) unsur yang terdapat pada
pribadi konsumen memberi rangsangan untuk melakukan keputusan pembelian, unsur
yang dimaksud adalah dorongan, persepsi, dan sikap terhadap kebutuhan yang
harus dipenuhi pengaruh secara bersama-sama ini diperkuat dengan pengaruh
secara parsial melalui uji t yang mana masing-masing t dari variabel bebas
lebih besar dari t dengan rincian sevagai berikut t motivasi=2,072,
persepsi=2,159 dan persepsi=2,153 lebih besar dari=1,975.erdasarkan analisis
data, maka terjawab bahwa hipotesis yang mengatakan motivasi, persepsi, dan sikap
konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor merek Honda
di Kawasan Surabaya Barat terbukti kebenaranya.
Benzazhar Bella (2009) yang menganalisis tentang pengaruh program
promosi, persepsi merek, motivasi, dan sikap konsumen terhadap proses
pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Suzuki di Kota Semarang pada 100
responden di kota Semarang.berdasarkan metode analisis yang dipakai, diketahui
hasil akhir penelitian ini yang menyimpilkan bahwa program motivasi konsumen
meilki pengaruh yang signifikan terhdap proses pengambilan keputusan
pembelian.sedangkan program promosi, persepsi merek, sikap konsumen tidak
memilki pengaruh yang signifikan terhadap proses pengambilan keputusan
pembelian.
2.3
Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu proporsi
atau anggapan yang mungkin besar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan
keputusan dan pemecahan masalah ataupun untuk dasar penelirian lebih
lanjut.Hipotesis dalam penelitian ini dapat diurutkan sebagai berikut:
a) Hipotesis 1
Motivasi konsumen berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang
b) Hipotesis 2
Persepsi kualitas berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang
c) Hipotesis 3
Sikap konsumen berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Berikut ini diperlukan mengenai variabel penelitian dan
definisi operasional atas variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini.
Variabel Penelitian
Motivasi Konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna
mendapatkan suatu tujuan dengan indikator : kualitas produk, kenyamanan
berkendara, Harga jual yang menjanjikan, harga produk, jumlah dan
kualitas bengkel resmi (Sigit 2002:Wahyuni 2008).
Persepsi Konsumen adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan dari
suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan
oleh pelanggan dengan indikator: karakteristik tambahan untuk menjadi
pembeda, jarang terjadi kerusakan, suku cadang berkualitas, daya tahan
mesin yang baik, kestabilan mesin (Garvin 1998 dalam Lindawati 2005 :
Wahyuni, 2008).
Sikap Konsumen adalah Kecendrungan memberikan tanggapan terhadap suatu
objek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten dengan
indikator : Model produk, kombinasi warna, Srtipiing stiker, konsumsi
bahan bakar yang irit dan jenis atau variasi produk (Muchsin, et all,
2002: Wahyuni 2002)
Keputusan Pembelian adalah Suatu produk pengambilan keputusan dalam
membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian
informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan pembelian dan
akhirnya didapatkan perilaku setelah membeli yaitu puas atau tidak puas
atas suatu produk yang dibelinya dengan indikator :Tidak ada pemilihan
merek lain, hampir semua orang membeli sepeda motor honda, informasi
tentang kualitas, kemudahan mendapatkan suku cadang, ketertarikan untuk
membeli ulang (Wahyuni 2008).
3.2 Penentuan Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2004) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.berdasarkan kualitas dan
ciri tersebut populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau
objek pengamatan yang minimal memilki satu persamaan
karakteristik.populasi dalam penelitian ini adalah konsumen sepeda motor
Honda di Semarang.
3.2.2 Sampel
Sampel adakah sebagian dari poluasi yang mempunyai
karakteristik yang relatif sama dan dianggap dapat mewakili
populasi.Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam pnelitian ini
adalah melalui pendekatan non probability sampling yaitu peneliti
memilih sampel pirposif secara subjektif dan dalam pnelitian sampel
digunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan atau
masalah penelitian yang dikembangkan.peneliti memilih metode sampling
ini karena telah memahami informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari
satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang
dikehendaki.karena mereka memiliki informasi seperti yang diharapkan dan
mereka memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan oleh
peneliti.Syarat sampel pada penelitian ini adalah sampel berdomisili
atau warga kota Semarang.kriteria sampel pada sampel penelitian ini
adalah konsumen yang memenuhi satu dari lima kriteria : pemrakarsa,
pemberi pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli, pemakai sepeda motor
honda.Sampel yang diambil adalah yang peneliti temui di lapangan tanpa
ada perencenaan terlebih dahulu.
Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan
beberapa metode antara lain dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Widiyanto, 2008)
apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui maka diguanakan rumus :
n=Z pangkat dua per 4 (Moe) pangkat 2
n= 1.98 pangkat 2 per 4 (0,1) pangkat 2
=98,01=98 (atau dibulatkan 100)
Dimana:
n : Jumlah Sampel
z : Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95% Pada penentuan ini Z pada a=0,5 adalah 1,98
Moe : Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi ditentukan sebesar 10%.
Dari hasil perhitungan sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, yakni data
uang diperoleh dari responden melalui kuesioner yang diisi oleh
responden secara langsung.Dalam penelitian ini, menggunakan data primer
dari konsumen yang memenuhi satu dari lima kriteria : Pemrakarsa,
pemberi, pemakai sepeda motor Honda yang berdomisili atau warga Kota
Semarang.Alasan dipilh sampel di Kota Semarang karena kota Semarang
memiliki dua piluh Dealer resmi Honda yang tersebar diseluruh wilayah
Kota Semarang sehingga mengindikasikan bahwa penjualan sepeda Motor
Hpnda di Kota Semarang tergolong besar.
2. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, akan
tetapi data dari hasil olahan pengambilan data primer.data sekunder
dalam penelitian ini antara lain dari media cetak dan media elektronik.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Kuesioner
Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan
langsung dari pengisian kuesioner (angket) yang ditujukan kepada
responden tentang anggapan atau pandangan terhadap program motivasi
konsumen, persepsi kualitas, sikap konsumen, dan keputusan pembelian
produk sepeda motor Honda.pengumpulan data dengan menggunakan kombinasi
pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka, yang diberikan kepada
responden secara langsung sehingga didapatkan keobjektifan data yang
tepat.data yang dihasilkan meliputi identitas responden serta tanggapan
konsumen terhadap sepeda motor honda.
Pertanyaan pada angket tertutup dibuat dengan skala Likert 1-5
dengan menggunakan pertanyaan berskala.skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang
tentang fenomena sosial.dalam hal ini telah ditetapkan secara
spesifikasi oleh peneliti, yang selanjtunya disebut sebagai variabel
penelitian.jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif samapi sangat negatif.dan untuk
keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor yang
ditunjukan dibawah ini:
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
3.4.2 Wawancara
Selain kuesioner, juga digunakan teknik wawancara untuk
mendukung akurasi dan kelengkapan kuesioner tersebut.wawancara juga
digunakan untuk memperluas pandangan peneliti tentang data-data lain
yangtidak terformulasi dalam kuesioner.namun, akan memiliki implikasi
strategis bagi perusahaan, sehingga layak untuk dilakukan peneliyian
lebih lanjt.selain itu wawancara juga digunakan untuk melengkapi data
yang terkumpul melalui kuesioner.
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Analisis Data Kualitatif
Analisis kualitatif berguna menyimpulkan hasil yang diperoleh
dari analisis kuantitatif.analisis kualitatif adalah analisis data
berdasarkan hasil yang dinyatakan dalam bentuk uraian.data kualitatif
merupakan data berupa informasi uraian dalam bentuk bhasa prosa,
kemudian dikaitkan dengan data-data lainya untuk mendapatkan kejelasan
terhadap suatu kebenaran sehingga memperoleh gambaran baru atau
memperkuat suatu gambaran yang sudah ada sebelumnya.
3.5.2 Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang
digunakan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah
satuan tertentu atau dinyatakan dalam angka-angka.analisis ini meliputu
pengolahan data, pengorganisasian data, dan penemuan hasil.
3.5.2.1 Uji Validitas
Uji signikasikasi dilakukan dengan membandingkan nilai
r ( nilai Corrected Item-Total Correlation pada Output Croanbach Alpha)
dengan nilai r untuk degree of freedom (df)=n-k, dalam hal ini
merupakan jumlah sampel dan k merupakan jumlah variabel independen.pada
penelitian ini jumlah sampel (n)=100 dan besarnya df dapat dihitung
100-3=97, dengan df=97 dan alpha=0,05 didapat dengan uji dua
sisi=0,198.jika r lebih besar dari r tabel dan bernilai positif, maka
butir pertanyaanya atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali,
2006) dengan jumlah sampel (n) adalah 100 dan tingkat signifikan 0,05
maka r tabel pada penelitian ini adalah:
r(0,05 : 100-3=97)=0,198.
Bila : r hitung > r tabel berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid.
r hitung < r tabel berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
3.5.2.2 Uji Realiabilitas
Uji realibilitas bertujuan untuk mengukur konsistensi
konstruk atau indikator (variabel) penelitian.Suatu kuesioner dikatakan
realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.untuk menguji keandalan
kuesioner yang digunakan maka dilakukan analisis realibilitas
berdasarkan koefisien Alpha Cronback.Koefisien Alpha Cronbach
menafsirkan korelasi antara skal yang dibuat dengan semua skala
indikator yang ada dengan keyakinan tingkat kendala.Indikator yang dapat
diterima apabila koefisien alpha diatas 0,060.suatu kontruk atau
variabel dikatakan realibel jika memberikan nilai Croanbach
Alpha>0,60.
3.5.2.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atai tidak.seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.untuk menguji apakah distribusi variabel pengganggu atau residual normal ataukah tidak, maka dapat dilakukan analisis grafik atau melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. (Ghazali, 2006)
Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2006):
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogamnya, menunjukan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b.Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram, tidak menunjukan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.5.2.4 Analisis Regresi Berganda
Secara umum analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel independen (variabel x) terhadap variabel dependen (variabel y) pada regresi berganda variabel independen (variabel x) yang diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel y), jumlahnya lebih dari satu.dalam penelitian ini, variabel independen adalah motivasi konsumen (x1), persepsi kualitas (x2), sikap konsimen (x3) sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian (y) sehingga persamaan regresi bergandanya adalah:
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Dimana:
Y : Keputusan Pembelian
a : Konstanta
b1, b2,b3 : Koefisien masing-masing faktor
X1 : Motivasi Konsumen
X2 : Persepsi Kualitas
X3 : Sikap Konsumen
e : Standar error
3.5.2.5 Uji Goodness of Fit
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan Goodness of Fitnya.secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t.perhitunganya statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah di mana Ho ditolak)sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2006).
3.5.2.6 Uji F (Uji Simultan)
Uji F bertujuan menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).
a) Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test diats yaitu:
- Ho : b1,b2,b3=0
Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen yaitu motivasi konsumen (X1) persepsi kualitas (X2), dan
sikap konsumen (X3) secara simultan terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian (Y).
- Ha : b1,b2,b3>0
Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen
yaitu motivasi konsumen (X1), persepsi kualitas (X2). dan sikap
konsumen (X3) secara simultan terhadap variabel dependen yaitu keputusan
pembelian (Y).
b). Menentukan F tabel dan F hitung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikan sebesar 5% (a=0,005), maka:
- Jika F hitung> F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti masing-masing variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
- Jika F hitung<F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti masing-masing varibel independen secara bersama sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
3.5.2.7 Uji t (Uji Parsial)
Uji t yaitu uji untuk mengetahui signifikasi pengaruh
variabel independen secara parsial atau individual terhadap
dependen.kriteria yang digunakan adalah:
- Ho : b1=0
Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variabel dependen.
- Ha : b1>0
Artinya, ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variabel dependen.
Sedangkan kriteria pengujianya adalah sebagai berikut:
a.Tarif Signifikan (a=0,005)
b.Distribusi t dengan derajat kebebasan (n)
c.Apabila t hitung >t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
d.Apabila t hitung <t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.